Beranda | Artikel
Orang yang Paling Dibenci oleh Allah
1 hari lalu

Orang yang Paling Dibenci oleh Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Shahih Jami’ Ash-Shaghir. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah pada Kamis, 27 Shafar 1447 H / 21 Agustus 2025 M.

Kajian Islam Tentang Orang yang Paling Dibenci oleh Allah

Sebagaimana orang baik memiliki tingkatan, orang yang buruk pun bertingkat-tingkat. Ada orang yang benar-benar sangat buruk perangainya, hingga semua orang sepakat bahwa perbuatannya itu tercela. Terlebih ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa inilah orang yang paling dibenci oleh Allah.

Dengan mengetahui sifat-sifat buruk, seorang mukmin dapat menghindarinya. Sebagaimana pepatah Arab mengatakan:

عرفت الشر لا للشر لكن لتوقّيه*ومن لايعرف الشر من الناس يقع فيه

“Aku mengenal keburukan bukan untuk melakukannya, tetapi agar aku bisa menghindarinya. Barang siapa dari manusia tidak mengenal keburukan, niscaya ia akan terjerumus ke dalamnya.”

Terkadang sifat buruk yang akan kita pelajari ini bisa muncul pada orang yang beriman. Sebab keimanan tidaklah satu tingkat, melainkan bertingkat-tingkat. Ada yang imannya kuat seperti para nabi dan wali, ada yang sedang-sedang saja, dan ada pula yang lemah imannya. Sebagian orang terkadang menzalimi diri mereka sendiri, terkadang juga menzalimi orang lain. Sikap ini sangat merugikan, bahkan menjadi ciri khas yang membuat orang lain menjauh meskipun masih kerabat.

Na’udzubillah, jika seorang hamba termasuk dalam golongan orang yang dibenci Allah dan juga tidak disukai manusia di sekitarnya. Karena itu, seorang mukmin harus berupaya agar tidak menjadi sosok yang merugikan orang lain. Meskipun mungkin ia tidak mampu memberikan banyak bantuan atau pertolongan, setidaknya ia tidak mengganggu dan tidak menyakiti orang lain.

Hadits pertama disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ

“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras (tukang debat) dalam permusuhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits ini disebutkan kata rijal yang berarti laki-laki. Namun para ulama, seperti yang dinukil oleh Al-Munawi dalam Faidul Qadir, menjelaskan bahwa penyebutan laki-laki hanya sebagai bentuk perwakilan. Jika sifat ini ada pada perempuan, maka hukumnya sama. Contohnya, ketika Nabi Adam ‘Alaihis Salam melakukan kesalahan, beliau bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Allah menerima taubatnya. Disebutkan dalam Al-Qur’an:

فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabbnya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 37)

Dalam ayat ini hanya disebutkan Adam, bukan Hawa, meskipun Hawa juga bersalah dan bertobat. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kebanyakan sifat tertentu disandarkan kepada laki-laki, namun hukumnya tetap berlaku sama untuk perempuan.

Hadits di atas juga menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sifat marah. Bahkan kemarahan Allah bisa memiliki sebab. Dalam hal ini berlaku akidah Ahlussunah wal Jamaah dalam masalah asma’ wa shifat.

Ketika orang mengatakan bahwa Allah murka, Allah benci, atau Allah marah berarti sama dengan makhluk? Maka kita katakan bahwa semua sifat dan nama Allah sama seperti yang dibahas ini. Ketika dikatakan Allah melihat, apakah kita akan mengingkari bahwa Allah melihat (Al-Bashir)? Apakah kita akan mengingkari bahwa Allah mendengar (As-Sami‘)? Jika kita mengingkarinya, berarti kita telah mengingkari Al-Qur’an dengan mengatakan Allah tidak melihat dan tidak mendengar? Atau kita akan mengatakan bahwa ayat itu tidak ada maknanya? Ini semua adalah perkataan yang menyeleweng dari kebenaran.

Maka kata yang tepat adalah: Allah Subhanahu wa Ta’ala melihat dan mendengar. Namun, penglihatan dan pendengaran Allah tidak sama dengan makhluk. Demikian pula dengan sifat murka dan marah. Allah murka dan marah, tetapi kemarahan-Nya tidak sama dengan kemarahan makhluk.

Bahkan, pada manusia saja ketika marah, bentuk penampakan marah itu berbeda-beda. Maka sudah pasti sifat Allah jauh lebih agung dan tidak dapat diserupakan dengan makhluk.

Ahlus Sunah wal Jamaah, tanpa melakukan takwil atau menafsirkan dengan makna yang tidak sesuai, berpegang pada mazhab salaf dalam memahami kaidah asma’ wa shifat. Mereka berkata:

أمِرُّوهَا كَمَا جَاءَتْ بِلاَ كَيْفٍ

“Terimalah sebagaimana datangnya, tanpa menanyakan bagaimana.”

Apa saja yang sampai kepada kita dari dalil, dipahami apa adanya tanpa mempertanyakan hakikat sifat aslinya. Misalnya, marah Allah tidak perlu ditanyakan bagaimana bentuknya, tetapi diyakini bahwa Allah benar-benar murka, dan sebab-sebab yang menimbulkan kemurkaan itu harus dihindari agar tidak dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika sebuah dosa disebutkan mendatangkan kemurkaan Allah, maka para ulama menegaskan bahwa dosa itu termasuk dosa besar. Setiap dosa yang diiringi ancaman murka Allah berarti dosa besar. Hal ini ditegaskan dalam perkataan para ulama seperti Al-Qurtubi, Adz-Dzahabi, dan ulama lainnya. Mereka menyebutkan bahwa dosa besar adalah dosa yang hukumannya berupa qhisas di dunia—seperti potong tangan, rajam, atau hukuman bunuh karena membunuh—atau dosa yang diancam dengan neraka, tidak masuk surga, dimurkai, atau dimurkai/dilaknat oleh Allah.

Bagaimana pembahasan lengkap hadits panjangnya? Mari download mp3 kajian dan simak kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Orang yang Paling Dibenci oleh Allah” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55490-orang-yang-paling-dibenci-oleh-allah/